Minggu, 07 Desember 2014

Manusia Dan Penderitaan (Rangkuman Kel 5)

Manusia dan Penderitaan
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Penderitaan yang berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang berarti menahan atau menanggung. Jadi dapat diartikan derita adalah menahan atau menanggung derita.
            Intensitas penderitaan setiap orang ada tingkatannya, ada yang berat ada pula yang ringan. Sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan oleh orang lain. Karena penderitaan disisi orang berbeda-beda tidak ada yang sama. Ada beranggapan hujan itu suatu penderitaan buat kalangan masyarakat yang bermukim di daerah dataran rendah akan tetapi ada sekumpulan masyarakat beranggapan hujan itu adalah kebahagian mereka.
            Penderitaan akan di alam oleh setiap orang. Hal itu merupakan resiko hidup yang tidak bisa dikelakan oleh setiap manusia. Tuhan akan memberikan penderitaan kepada umatnya tetapi dibalik itu aka nada kebahagiaan yang tersimpan didalamnya. Sehingga manusia dapat mengambil hikmah disetiap kehidupan yang mereka jalani.



BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Penderitaan

            Apakah itu penderitaan?penderitaan berasal dari kata dhra yaitu menahan atau menanggung yang berasal dari bahasa sansekerta. Penderitaan mengandung yang artinya menanggung atau menahan sesuatu yang tidak menyenangkan. Kasus-kasus penderitaan dapat kita temui disetiap sisi kehidupan. Berat ataupun ringannya suatu penderitaan setiap orang berbeda-berda tergantung lika-liku kehidupan orang tersebut. Dibalik penderitaan Tuhan telah menyisipkan seribu kebahagian untuk umatnya. Disetiap penderitaan selalu ada hikmah dibaik itu semua. Jadi kita sebagai manusia harus selalu bersabar dan selalu berdoa memohon kepada Tuhan agar dijauhi dari derita tersebut.

Hubungan Manusia dengan Penderitaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia sedangkan innternal berasal dari dlam diri manusia, faktor eksternal ini dapat dibedakan menjadi atas dua macam yaitu;
eksternal murni dan tidak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar-benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.

A.     Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk       menghancurkan hati korban.Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan fisik maupun psikologis, yang sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,balas dendam, hukuman, sadisme. Siksaan juga dapat dilakukan untuk introgasi untuk mendapatkan pengakuan.

Siksaan bersifat psikis :
Ø  Kebimbangan
Ø  Ketakutan
Ø  Kesepian

Contoh siksaan:

1.      Neraka, tentang neraka kita selalu ingat akan dosa. Juga terbayang di dalam ingatan kita akan siksaan yang amat sangat luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat.
2.      Rasa sakit, adalah rasa yang penderita rasakan akibat penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa manusia. Kaya-miskin, besar-kecil,tua-muda. Karena siksaan orang merasa sakit, dan karena merasa sakit orang akan menderita. Begitu juga sebaliknya.


F.  Kekalutan mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara      lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan jiwa. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
·         Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, nyeri pada lambung.
·         Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah:
·         Gangguan kejiawaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
·         Usaha untuk mempertahankan diri dengan cara yang negative
·         Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
·         Cara pematangan batin yang salahdengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
·         Terjadi konflik sosial budaya
·         Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.

Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti:
·         Orang yang terlalu mengejar materi
·         Anak-anak muda usia
·         Wanita
·         Kota-kota besar
·         Orang yang tidak mempunyai iman dan beragama (kafir)



Bagaimanakah Cara Mengatasi Penderitaan
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwenksi manusia hidup. Bahwa manusia hidup di takdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita . Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menggangap hidup sebagai rangkaian penderitaan . Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat arra’di ayat 11. Bahwa tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu berusaha merubahnya.
Penderitaan pasti pernah di alami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut   tidak mencoba berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, hanya depresi dan ketakutan yang akan terus dirsakan. Tetapi jika ingin berjuang untuk bangkit dari keterpurukan atau  tidak, itu tergantung dari yang mengalami penderitaan itu sendiri. Walaupun tidak mudah untuk bangkit dari penderitaan, namun jika terus berjuang, terus mencoba untuk bangkit pasti akan dapat terlepas dari dampak penderitaan tersebut.

            Dan kita sebagai manusia tidak boleh putus asa atau pun mengeluh, kita harus bersikap optimis dan berfikiran positif, harus yakin bahwa semua penderitaan itu adalah tantangan dan kita harus berjuang melawan penderitaan itu dan yakin bahwa ada penderitaan dan lalu ada kebahagian. Maka kita sebagai manusia harus berjuang, selalu optimis dan berfikir positif. Oleh karena itu saat penderitaan sedang melanda di kehidupan kita janganlah kita berkeluh kesah melainkan banyak berdoa dan selalu berfikir secara positif karena di balik penderitaan akan selalu berbuah manis pada akhirnya.



Apa Saja Pengaruh Tejadinya Penderitaan
Apa pengaruh dari terjadinya penderitaan? Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pegaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang diperoleh dapat berupa sikap yang postif maupun sikap yang negative.

Dapat berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh     penderitaan juga dapat berupa perubahan pola fikir seseorang, pola perilaku dan pandangan hidup seseorang. Masih banyak orang yang menganggap penderitaan hanyalah membawa dampak buruk atau pengaruh buruk bagi mereka, tanpa disadari jika mereka berusaha menggali makna dari penderitaan tersebut sebenarnya memiliki suatu arti berupa pelajaran bagi setiap individu tersebut..


Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukanlah rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Sikap positif misalnya kreatif, tidak mudah menyerah, dan selalu berusaha.
Sedangkan sikap negative adalah sikap pesimis dalam mengatasi penderitaan yang telah dialaminya. Sikap negative misalnya putus asa, penyesalan karena tidak bahagia, sikap yang selalu kecewa dan tidak ada usaha dalam hal apapun.

Contoh Kasus dan Analisis

Kasus :
Ada seorang juragan tahu yang amat kaya raya di kampungnya. Beliau termaksuk sosok yang pelit dikalangan lingkungan sekitarnya. Suatu ketika pada malam itu rumah dan pabrik tahunya hangus dilalap si jago merah sehingga harta kekeyaannya yang tersisa hanya baju yang dikenakannya saja. Beliau amat bersedih hati karena kehilangan harta bendanya. Beliau sangat tertekan sampai kejiwaan beliau terganggu.
Analisis :
Penderitaan yang menimpa juragan tahu tersebut itu tergolong penderitaan yang berat karena beliau sudah kehilangan semua harta bendanya. Menurut kami, sebaiknya apabila kita mempunyai harta berlebih sedekahkan lah karena sedekah merupakan pembersih harta kita. Jadi apabila juragan tahu tersebut sering bersedekah insyaallah penderitaan yang ia alami tidak seberat penderitaan yang ia alami saat ini

Kamis, 30 Oktober 2014

Tugas psikologi umum (pembahasan tokoh psikologi keluarga)



VIRGINIA SATIR
Virginia Satir (lahir 26 Juni 1916 – meninggal 10 September 1988 pada umur 72 tahun) adalah seorang penulis dan psikoterapis dari Amerika Serikat, yang dikenal khususnya untuk pendekatannya dalam terapi keluarga dan pekerjaannya Systemic Constellations. Dia secara luas dianggap sebagai "Ibu dari Terapi Keluarga"[1][2]. Karyanya yang paling dikenal adalah Conjoint Family Therapy, 1964, Peoplemaking, 1972, dan The New Peoplemaking, 1988





VIRGINIA SATIR, merupakan pengembang terapi keluarga conjoint, sebuah model proses validasi manusia (sebuah pendekatan eksperimental) yang menekankan pada komunikasi dan pengalaman emosi. Seperti Bowen, dia menggunakan model inter-generasional, tetapi dia bekerja untuk membawa pola keluarga terhadap kehidupan dalam rekonstruksi keluarga sekarang. Mengklaim bahwa teknik tersebut adalah sekunder terhadap hubungan, dia berkonsentrasi pada hubungan antara terapis dengan keluarga untuk mencapai perubahan.






Kamis, 23 Oktober 2014

Tugas ilmu budaya dasar individu (Rangkuman materi kelompok 1)

A.    MANUSIA
1.      Pengertian Manusia
Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari berbagai segi. Jika dipandang dari segi eksakta seperti ilmu kimia, maka manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem. Ilmu biologi memandang manusia sebagai makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia. Dan ilmu fisika beranggapan bahwa manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. Dalam ilmu-ilmu sosial, ilmu sosiologi misalnya, manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Ilmu filsafat  memandang manusia sebagai makhluk berbudaya, homo humanus. Dan lain sebagainya.
Dari definisi-definisi di atas, tentu membuat kita sulit menyimpulkan tentang siapakah manusia itu. Oleh karen itu,  kita akan menjelaskan tentang manusia dari unsur-unsur yang membangunya:
1.      Manusa terdiri dari empat unsur yang terkait, yaitu:
·      Jasad: badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
·      Hayat: mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
·      Ruh: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.

·      Nafs: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.

2. Manusia sebagai kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu:
Id: merupakan kodrat makhluk. Id adalah naluri makhluk hidup dalam rangka mempertahankan eksistensinya di muka bumi. Id pada manusia termasuk naluri untuk berkembang biak, mempertahankan dari dari ancaman, naluri untuk bebas dari rasa lapar dan haus seperti halnya makhluk lain. Id adalah bagian dari sistem yang dihasilkan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhannya. Id seluruhnya berada pada alam bawah sadar, id juga sering ditafsirkan sebagai insting.
Ego: merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karenan pernananya dalam menghubungkan energy id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Superego: struktur kepribadian yang paling terkahir, muncul kira-kira pada usia 5 tahun. Superego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilakn control diri memlalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Hakekat manusia

Makhluk Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
Tubuh adalah materi yag dapat dilihat, diraba, diras wujudnya konkrit, tetapi tidak abadi

Makhluk Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi akal

Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati da budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi

Makhluk ciptan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas da martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali ke dalam lukisan
KEBUDAYAAN

Kepribadian Bangsa Timur

Manusia dimuka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik

Secara garis besar kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dll.

Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima antara lain :

Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi

Pengertian kebudayaan

Pengertian kebudayaan secara umum adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.Definisi kebudayaan menurut para ahli

Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan

Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial

Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat

Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup

Unsur-unsur Kebudayaan

Sistem Bahasa

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistic

Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya

Sistem Kekerabatan dan Organisasi sosial

Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial

Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana

Sistem Ekonomi atau Mata Pencaharain

Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat

. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain:

berburu dan meramu;
beternak;
bercocok tanam di ladang;
menangkap ikan;
bebercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Sistem Religi

Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi

Orientasi Nilai Budaya

Menurut C. Klukhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya secara universal terdapat 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berusaha untuk “memadamkan hidup”, ada juga yang berusaha untuk “mengisi hidup” yang dengan pola-pola tertentu menganggap hidup sebagai hal yang baik.

Hakekat Karya Manusia (MK)
Dalam hal ini, ada yang berpandangan bahwa karya untuk bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

Hakekat Waktu Manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang lebih mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa depan

Perubahan Kebudayaan

Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab perubahan:

Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi
Sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.

Adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Dalam masyarakat maju, perubahan kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan baru (inovatiori) dan melalui proses difusi

KAITAN  MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun

manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh, ketika manusia menciptakan kebudayaan, dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia. Contoh-contoh hubungan manusia dengan kebudayaan:

Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value ).

Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

CONTOH KASUS DAN ANALISA

Segi Aktivitas

Banyak sekali kebudayaan berupa adat istiadat yang berkembang (khususnya) di Indonesia, diantaranya adalah

Ngaben adalah upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu Bali. Dalam prosesi Ngaben, ketika api mulai disulut, perlahan-lahan kobaran api akan membesar dan mulai berkobar menyulut sosok jenazah
Berasal dari kata tabut, dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam
kerapan sapi dilatar belakangi oleh tanah Madura yang kurang subur untuk lahan pertania, sebagai gantinya orang-orang orang-orang Madura mengalihkan matapencaharaiannnya sebagai nelayan untuk daerah pesisir dan beternak sapi yang sekaligus digunakan untuk bertani khussnya dalam membajak sawah atau ladang
Segi Karya

Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia juga menciptakan banyak karya yang memuat unsur seni seperti, seni lukis, seni musik, seni tari, seni hiasan/ukiran contoh nya adalah

Wayang
Batik
Tari saman
Angklung

Jumat, 17 Oktober 2014

Tugas ilmu budaya dasar



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS PSIKOLOGI

                                         
ILMU BUDAYA DASAR (Manusia dan keadilan)

Di Susun Oleh  :            Tri Bintang Kurniawan(1A514832)
                                       Wahyu Manila (1C514851)
                                       Shelvy Septiarini (1A514221)
                                       Nadia Wulandari (17514745)
                                       Magfira Denno (16514305)


TAHUN AJARAN
2014/2015











BAB I
PENDAHULUAN

 Latar belakang
Negara ini membutuhkan keadilan untuk bisa menata kembali kehidupan bernegaranya. Dalam berbagai tayangan di televisi dapat kita lihat bahwa betapa tidak ada jaminan kepastian akan hukum dan keadilan dalam berbagi ruang di negara kita, contoh kasus yang begitu menarik kita dalah masalah penahanan Nazarudin, terkait kasus wisma atlit yang sebenarnya belum jelas dan perlu untuk dilakukan penahanan. Kasus terkuaknya penggelapan pajak oleh Gayus tambunan. Namun sepertinya polisi lebih memilih untuk menyelesaikan kasus pencurian oleh rakyat biasa ketimbang kasur besar Nazarudin.
Pertanyaan ini semakin menghilang dengan semakin kurang bergemanya kasus ini. Sama dengan kasus Century yang semakin membungkam. Padahal sempat kasus ini menjadi top headline dari semua pemberitaan di setiap media.
Kasus lain yang sempat menarik perhatian khalayak, yaitu kasus dimana ada seseorang nenek yang terpaksa mencuri cokelat dan dengan mudahnya langsung dipenjarakan. Lalu ada juga kasus dua orang lelaki yang terpaksa menginap di penjara hanya karena mencuri semangka. Apakah ini yang disebut adil ? pembenahan seperti apakah yang harus kita lakukan agar keadilan benar-benar bisa ditegakkan ?
Kasus-kasus kecil begitu mudahnya diselesaikan, walaupun terkesan kurang adil, dan berlebihan. Sementara orang-orang dengan kasus yang begitu besar, tidak terselesaikan, bahkan banyak dari mereka yang keburu meninggal sebelum kasusnya diselesaikan. Sepertinya kita membutuhkan pemimpin yang bukan hanya tegas, tetapi bisa mensinergiskan semua kekuatan yang ada, baik dari kekuatan politik, militer, dan kekuatan yang bersal dari aspirasi masyarakat sehingga fokus pada pembenahan tidak terpecah. Yang selalu kami lihat adalah, begitu banyaknya kepentingan para elite yang berkuasa sehingga sering kali terjadi tarik menarik kekuasaan, dan politik saling menjatuhkan. Bentuk koalisi yang diadakan hanya sekedar sebagai ajang untuk menarik kekuasaan, bukan sebagai penyatuan visi indonesia. DPR bukanlah pencerminan dari apa yang diinginkan oleh masyarakat, melainkan aspirasi partai.

1.2  Rumusan masalah
1.      Apa itu arti keadilan dan macam-macamnya ?
2.      Apa itu arti dari kecurangan dan faktor apa yang menimbulkan kecurangan itu ?
3.      Bagaimana kasus ketidakadilan dalam masyarakat?
4.      Bagaimana cara masyarakat mengomentari soal ketidakadilan yang terjadpi di Indonesia?
5.      Apa itu pembalasan ?


Tujuan
Agar kita sesama manusia bisa berlaku adil dan selalu mengutamakan kejujuran, karena dengan kejujuran itu keadilan mudah untuk di capai. Dan agar kita bisa memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang.






































BAB II
PEMBAHASAN

 Arti keadilan
Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah  pengakuan dan perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia, ada berbagai macam keadilan yaitu :
1.            Keadilan legal atau keadilan moral
Yaitu merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.
2.            Keadilan distributive
Yaitu keadilan ini akan terlaksana apabila hal-hal yang sama dilakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama.
3.            Keadilan komutatif
Yaitu keadilan ini merupakan asa pertahun dan ketertiban dalam masyarakat.

 Kecurangan
Kekurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar,. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.
Beberapa faktor yang menimbulkan kecurangan, antara lain :
1.            Faktor ekonomi
Setiap orang berhak hidup layak dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai makhluk lemah, tempat salah dan dosa. Sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan fikirkan.
2.            Faktor peradaban dan kebudayaan
Peradaban dan kebudayaan sangat mempengaruhi mentalitas individu yaqng terdapat didalamnya “sistem kebudayaan” meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang menumbuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani, hamper pada setiap individu di dalamnya sehingga sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.
3.            Teknis
Hal ini juga menentukan arah kebijakan, bahkan keadilan itu sendiri, terkadang untuk bersikap adil kitapun mengedapankan aspek perasaan dan kekeluargaan, sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan, atau bahkan mempertahankan kita sendiri harus melukai perasaan orang lain.


Contoh Kasus Ketidak adilan

gambar 1.1

”Hukum hanya berlaku bagi pencuri kakao, pencuri pisang, & pencuri semangka, koruptor dilarang masuk penjara.”

Supremasi hukum di Indonesia masih harus direformasi untuk menciptakan kepercayaan masyarakat dan dunia internasional terhadap sistem hukum Indonesia. Masih banyak kasus-kasus ketidakadilan hukum yang terjadi di negara kita. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.
Keadaan yang sebaliknya terjadi di Indonesia. Bagi masyarakat kalangan bawah perlakuan ketidakadilan sudah biasa terjadi. Namun bagi masyarakat kalangan atas atau pejabat yang punya kekuasaan sulit rasanya menjerat mereka dengan tuntutan hukum. Ine jelas merupakan sebuah ketidak adilan.
Kasus Nenek Minah asal Banyumas yang divonis 1,5 bulan kurungan adalah salah satu contoh ketidak adilan hukum di Indonesia. Kasus ini berawal dari pencurian 3 buah kakao oleh Nenek Minah. Kamisetuju apapun yang namanya tindakan mencuri adalah kesalahan. Namun demikian jangan lupa hukum juga mempunyai prinsip kemanusiaan. Masak nenek-nenek seperti itu yang buta huruf dihukum hanya karena ketidaktahuan dan keawaman Nenek Minah tentang hukum.
Menitikkan air mata ketika kami menyaksikan Nenek Minah duduk di depan pengadilan dengan wajah tuanya yang sudah keriput dan tatapan kosongnya. Untuk datang ke sidang kasusnya ini Nenek Minah harus meminjam uang Rp.30.000,- untuk biaya transportasi dari rumah ke pengadilan yang memang jaraknya cukup jauh. Seorang Nenek Minah saja bisa menghadiri persidangannya walaupun harus meminjam uang untuk biaya transportasi. Seorang pejabat yang terkena kasus hukum mungkin banyak yang mangkir dari panggilan pengadilan dengan alasan sakit yang kadang dibuat-buat. Tidak malukah dia dengan Nenek Minah? Pantaskah Nenek Minah dihukum hanya karena mencuri 3 buah kakao yang harganya mungkin tidak lebih dari Rp.10.000,-?Dimana prinsip kemanusiaan itu? Adilkah ini bagi Nenek Minah?.
Bagaimana dengan koruptor kelas kakap?. Inilah sebenarnya yang menjadi ketidakadilan hukum yang terjadi di Indonesia. Begitu sulitnya menjerat mereka dengan tuntutan hukum. Apakah karena mereka punya kekuasaan, punya kekuatan, dan punya banyak uang ? Sehingga bisa mengalahkan hukum dan hukum tidak berlaku bagi mereka para koruptor. Kami sangat prihatin dengan keadaan ini.
Sangat mudah menjerat hukum terhadap Nenek Minah, gampang sekali menghukum seorang yang hanya mencuri satu buah semangka, begitu mudahnya menjebloskan ke penjara suami-istri yang kedapatan mencuri pisang karena keadaan kemiskinan. Namun demikian sangat sulit dan sangat berbelit-belit begitu akan menjerat para koruptor dan pejabat yang tersandung masalah hukum di negeri ini. Ini sangat diskriminatif dan memalukan sistem hukum dan keadilan di Indonesia. Apa bedanya seorang koruptor dengan mereka-mereka itu?
Saya tidak membenarkan tindakan pencurian oleh Nenek Minah dan mereka-mereka yang mempunyai kasus seperti Nenek Minah. Saya juga tidak membela perbuatan yang dilakukan oleh Nenek Minah dan mereka-mereka itu. Tetapi dimana keadilan hukum itu? Dimana prinsip kemanusian itu?. Seharusnya para penegak hukum mempunyai prinsip kemanusiaan dan bukan hanya menjalankan hukum secara positifistik.
Inilah dinamika hukum di Indonesia, yang menang adalah yang mempunyai kekuasaan, yang mempunyai uang banyak, dan yang mempunyai kekuatan. Mereka pasti aman dari gangguan hukum walaupun aturan negara dilanggar. Orang biasa seperti Nenek Minah dan teman-temannya itu, yang hanya melakukan tindakan pencurian kecil langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Sedangkan seorang pejabat negara yang melakukan korupsi uang negara milyaran rupiah dapat berkeliaran dengan bebasnya.
Oleh karena itu perlu adanya reformasi hukum yang dilakukan secara komprehensif mulai dari tingkat pusat sampai pada tingkat pemerintahan paling bawah dengan melakukan pembaruan dalam sikap, cara berpikir, dan berbagai aspek perilaku masyarakat hukum kita ke arah kondisi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tidak melupakan aspek kemanusiaan.

gambar1.2

Bandingkan dengan gambar diatas, adalah Artalyta Suryani alias Ayinseorang pengusaha Indonesia yang dikenal karena keterlibatannya dalam kasus penyuapan jaksa kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Artalyta dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tindak PidanaKorupsi Jakarta dan dijatuhi vonis 5 tahun penjara pada tanggal 29 Juli2008 atas penyuapan terhadap Ketua Tim Jaksa Penyelidik Kasus BLBIUrip Tri Gunawan senilai 660.000 dolar AS. Kasus ini mendapat banyak perhatian karena melibatkan pejabat-pejabat dari kantor Kejaksaan Agung, dan menyebabkan mundur atau dipecatnya pejabat-pejabat negara. Kasus ini juga melibatkan penyadapan yang dilakukan olehKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan hasil penyadapan tersebut diputar di stasiun-stasiun televisi nasional Indonesia.
Melihat dua kasus di atas orang awam pun masih bisa melihat ketidak adilan yang terjadi oleh dua wanita di atas, dimana seorang nenek hanya dengan mencuri tiga buah kakao harus menerima hukuman penjara 1,5 bulan dan masa percobaan tiga bulan, sedangkan kasus Artalyta yang sudah merugikan negara hanya di vonis hukuman penjara selama 5 tahun, dan fasilitas yang ada di tahanannya pun sangat mewah layaknya hotel bintang 5. Jelas disini terlihat orang miskin yang tidak punya pangkat dan harta harus berjuang untuk mendapatkan keadilan, sedangkan orang kaya dan berpangkat bisa dengan mudahnya memanipulasi hukum.

Cara Masyarakat Mengomentari Ketidak adilan
Dalam seni banyak masyarkat indonesia mengomentari soal ketidak adilan hukum melalui karya-karyanya seperti puisi, lagu, film.
1.      Puisi
Penyair Mawlawi mengatakan:
Apakah keadilan? Menempatkan sesuatu pada tempatnya
Apakah kezaliman? Menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya
Apakah keadilan? Engkau menyiram air pada pepohonan
Apakah kezaliman? Engkau siramkan air pada duri
Kalau kita letakkan “raja” di tempat “benteng”, rusaklah permainan (catur)
Kalau kita letakkan “menteri” di tempat “raja”, bodohlah kita

2.      Film
Gambar 1.3

Salah satu film yang mengkritik ketidak adilan di Indonesia adalah film berjudul Alangkah Lucunya (Negeri Ini), yang dirilistahun 2010 dan disutradarai oleh Deddy Mizwar serta diibintangi oleh Reza Rahadian dan Deddy Mizwar sendiri. Film ini berjudulAlangkah Lucunya (Negeri Ini) bertema pendidikan, dalam alur ceritanya pemeran berniat untuk merubah anak-anak yang berprofesi mencopet menjadi seorang yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Film Alangkah Lucunya Negeri Ini ini ditulis oleh Musfar Yasin, dan diperankan oleh Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia, dan Teuku Edwin.
Diceritakan seorang pria bernama Muluk yang sejak lulus S1, hampir 2 tahun dia belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun selalu gagal tetapi Muluk tidak pernah berputus asa.
Pertemuan dengan pencopet bernama Komet tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot. Muluk kaget karena di markas itu berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjannya adalah mencopet.
Akal Muluk berputar dan melihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, termasuk biaya mendidik mereka.
Usaha yang dikelola Muluk berbuah, namun di hati kecilnya tergerak niat untuk mengarahkan para pencopet agar mau merubah profesi mereka. Dibantu dua rekannya yang juga sarjana, Muluk membagi tugas mereka untuk mengajar agama, budi pekerti dan kewarganegaraan.
Dalam film tersebut, banyak mengandung unsur-unsur pendidikan yang diselipkan dalam cerita yang disusun dengan baik itu. Film ini juga menyinggung tentang ketidk adilan yang terjadi di Indonesia.

3.      Lagu
Lagu juga merupakan salah satu cara yang digunakan sebagian orang untuk mengkritik pemerintah, termasuk mengkritik keridak adilan yang terjadi, tetapi pemerintah seperti acuh dan malah melakukan ketidak adilan tersebut. Salah satu musisi yang berpihak pada rakyat dan melihat betapa mirisnya negara kita dengan mempunyai pemimpin yang haus kekuasaan adalah Iwan Fals. Seperti dalam lagunya yang berjudul bongkar :















BONGKAR
Oleh : Iwan fals
Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan


Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Penindasan serta kesewenang wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan

Dijalanan kami sandarkan cita cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta

Oh oh

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Kok bisa?
Bisa kok

MEID MAP

Manusia dan keadilan
Pengertian keadilan
Keadilan social
Berbagai macam keadilan
Keadilan moral
Keadilan komunitatif
Kecurangan

Perhitungan / hisab
kejujuran
Pemulihahhn nama baik
 

































 Pembalasan

Pembalasan
 




PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbvulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk social. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkungannyalah yang menyebabkanya. Perbuatan amoral pada hakikatnya perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibanya itu. Mempertahakn hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
Dari segi agama pembalasan untuk sebuah ketidak adilan di kemukakan dalam ayat ayat suci al-Qur’an, yaitu:
1.      Q.S. An-Nahl : 105

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لا َيُؤْمِنُونَ بِئَايَاتِ اللهِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. (QS. An-Nahl :105)

2.      Q.S. Ar-Rahman : 7
 وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). QS. Ar-Rahman [55]: 7

3.      Q.S. Al-Ahzab : 24
لِّيَجْزِيَ اللهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ
Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik… (QS. Al-Ahzab:24)

4.      Q.S. Al-Ahzab : 7-8
وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثَاقًا غَلِيظًا . لِّيَسْئَلَ الصَّادِقِينَ عَن صِدْقِهِمْ
Dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh,  agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka…(QS. Al-Ahzab:7-8)

5.      HR. Malik dalam al-Muwaththa` 2/990 secara mursal dalam ucapan…dan ia termasuk hadits hasan mursal (Jami’ al-Ushul 10/598, hadits no. 8183.

يَارَسُوْلَ اللهِ, أَيَكُوْنُ الْمُؤْمِنُ جَبَّانًا؟ قَالَ: نَعَمْ. فَقِيْلَ لَهُ: أَيَكُوْنُ الْمُؤْمِنُ بَخِيْلاً؟ قَالَ: نَعَمْ. قِيْلَ لَهُ:  أَيَكُوْنُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا؟ قَالَ: لاَ.
“Ya Rasulullah, apakah orang beriman ada yang penakut? Beliau menjawab,’Ya.’ Maka ada yang bertanya kepada beliau, ‘Apakah orang beriman ada yang bakhil (pelit, kikir).’ Beliau menjawab, ‘Ya.’ Ada lagi yang bertanya, ‘Apakah ada orang beriman yang pendusta?’ Beliau menjawab, ‘Tidak.’

6.      HR. Muslim dan at-Tirmidzi (Jami’ al-Ushul 10/610, no. 8204).
مَنْ تَعَمَّدَ عَلَىَّ كَذِبًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Barangsiapa yang sengaja berbohong kepadaku, maka hendaklah ia menyiapkan tempatnya di neraka.’






























BAB III
PENUTUP
 KESIMPULAN
Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang.
Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan kenyataan yang benar. Kecurangan apa yang dilakukanya tidak sesuai dengan hati nuraninya. Pembalasan suatu reaksi atas perbuatan orang lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.

SARAN
Janganlah kalian berlaku tidak adil terhadap orang lain. Karena dengan berlaku adil bias akan mencapai ketentraman dan kemakmuran antar sesama manusia.
Keadilan, dalam hal apapun, akan membuahkan kedamaian dan kesejahteraan. Inilah inti kemaslahatan bagi umat. Dan ini lebih mungkin dilaksanakan oleh para pemimpin atau pemerintah. Untuk itu, setiap pemimpin harus memahami konsep tasharruf imam ala al-ra’iyyah manuthun bi al-maslahah atau kebijakan pemimpin bagi warganya harus diorientasikan untuk kemaslahatan mereka. Selain itu, setiap pemimpin juga harus sadar bahwa Sayyidul qaum khadimuhumatau pemimpin umat adalah pelayan bagi mereka. Pemimpin harus melayani umatnya untuk mendapatkan keadilan ini yaitu keadilan untuk dapat beribadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing. Karena itu, keadilan yang berujung pada kedamaian dan kesejahteraan harus dikejar terlebih dahulu ketimbang urusan pribadi ataupun golongan.












DAFTAR PUSTAKA
Mustofa, ahmad, Ilmu Budaya Dasar, Pustaka Setia, solo,1997.
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma, Jakarta : 2013