TUGAS
KELOMPOK KE-1
PSIKOLOGI
MANAJEMEN
(SOFT
SKILL)
RABU, 05 SEPTEMBER 201617.00 WIB
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5
:
AFNI WULANDARI (10514407)
HAZIZAH HAFIZAH (1C514974)
TRI BINTANG KURNIAWAN (1A514832)
WULAN SUNDARI (1C514329)
3PA18
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016/2017
Definisi Psikologi
Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Stoner).
Lalu,apa pengertian
psikologi manajemen?
Psikologi
manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang
ada untuk memenuhi kebutuhan.
Atau psikologi manajemen juga dapat
diartikan sebagai suatu studi tentang tingkah laku
manusia yang terlibat dalam proses
manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mrncapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
Kaitannya dengan psikologi:
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi,
diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal
kerja perusahaan manapun.
Pasalnya,
ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai
faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang
setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Organisasi
A. Pengertian
Organisasi
Kata
organisasi berasal dari bahasa inggris organization,yang
bentuk invinitifnya adalah to organize. Kata tersebut berasal dari kata yunani
organon yang berarti sebagian atau susunan dalam binatang atau
tumbuhan-tumbuhan yang dipergunakan untuk melakukan beberapa tugas khusus,
seperti hati, ginjal, dan sebagainya. Adapun kata organon diatikan juga dengan
alat, sedangkan kata to organize diberi arti menyusun atau mengatur
bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain yang tiap-tiap bagian mempunyai
satu tugas khusus dan atau berhubungan dengan keseluruhan.
Beberapa tokoh
mendefinisikan organisasi sebagai berikut:
1. Chester
l. barnard (1938) dalam bukunya “The executive fuctions” mengemukakan bahwa:
I
define organization as a system of cooperatives of two more peoples
(organisasi
adalah system kerja sama antara dua orang atau lebih)
2. James
D. Mooney mengatakan bahwa “organization is the form of every human association
for attainment of common purpose”
(organisasi
adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama)
3. Menurut
Dimock, organisasi adalah “the systematic bringing together of independent part
to form a unified whole through which authority, coordination, and control may
be exercised to achive a given purpose”
(perpaduan
secara sistematis antara bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan
untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
B. Sifat-Sifat
Organisasi
Dilihat
dari sifat-sifatnya, organisasi dapat dibagi dua macam, yaitu organisasi
formal, dan organisasi informal.
1. Organisasi
formal
2. Organisasi
Informal
C. Bentuk-Bentuk
Organisasi
Dilihat dari pola
hubungan kerja, wewenang, dan tanggung jawab para anggota organisasi,organisasi
dapat dibedakan menurut bentuknya, yaitu sebagai berikut.
1. Organisasi
garis (line organization)
Organisasi
garis(line organization) ialah suatu bentuk organisasi yang memandang dan
menerapkan sumber wewnang tunggal segala keputusan/kebijaksanaan dan tanggung
jawab berada pada satu tangan,yaitu berada pada kepala eksekutif (chief
executive)
Dengan
demikian, ciri-ciri dari oraganisasi line atau garis adalah sebagai berikut:
a. Organisasinya
kecil.
b. Jumlah
anggotanya yang sedikit
c. Pemilik
merupakan pimpinan organisasi atau pemegang saham utama
d. Asas
kesatuan komando yang dominan
e. Disiplin
ketat
f. System
pengawasan yang ketat
Definisi
komunikasi
Komunikasi
berasal dari bahasa latin, yaitu communis yang artinya bersama. Komunikator
berusaha untuk mencari kebersamaan dengan si penerima pesan. Menurut
Ivancevich, et. al., (2007) yang dikutip oleh Sunyoto dan Burhanudin dalam
bukunya yang berjudul Perilaku Organisasional (2011, h70) “Komunikasi dapat
didefenisikan sebagai transisi informasi dan pemahaman melalui penggunaan
simbol-simbol bersama dari satu orang atau kelompok pihak lain, simbol-simbol
tersebut dapat verbal maupun non verbal”.
Menurut
Djoko Purwanto dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Bisnis (2006, h35),
“Komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut
secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik”.
Menurut
Greenberg dan Baron (2003) dalam Sunyoto dan Burhanudin (2011. h70),
“Komunikasi adalah proses di mana individu, kelompok/group atau organisasi
mengirimkan berbagai bentuk informasi atau pesan kepada orang lain, kelompok
atau organisasi”. Berdasarkan definisi ini maka baik individu, kelompok atau
organisasi dapat bertindak sebagai pengirim/sender maupun sebagai
penerima/receiver.
Maka
dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lainnya untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat,
tingkah laku baik secara lisan (langsung) maupun tidak langsung (melalui
media).
Dimensi komunikasi
Dimensi
komunikasi berarti suatu ukuran yang berkaitan dengan komunikasi. Terdapat 4
dimensi komunikasi dalam komunikasi internal suatu kelompok manusia (organisasi),
yaitu:
Downward
communicationYaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada
pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus
komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja
(job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa
suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c)
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and
practices)
d)
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Upward
communication yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini
adalah:
a)Penyampaian
informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan.
b)
Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang
tidak dapat diselesaikan oleh bawahan .
c)
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
d)
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Komunikasi
ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir
kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi
dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas
terlihat amat sulit:
1.
Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka.
2.
Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
3.
Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
4.
Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa
yangdisampaikan pegawai.
Horizontal
communicationYaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun
bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal
ini adalah:
a)
Memperbaiki koordinasi tugas
b)
Upaya pemecahan masalah
c)
Saling berbagi informasi
d)
Upaya pemecahan konflik
e)
Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
Interline
communicationYaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati
batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi
lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan
jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang
dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam
rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing
komunikasi lintas-saluran.
Hal-hal
yang berhubungan dengan dimensi komunikasi yaitu seperti:
A.
Dalam isi
Misalnya
A berbicara kepada B tentang sesuatu,proses itu mempunyai suatu isi mereka
mungkin membicarakan tentang permainan baseball atau masalah bisnis.apabila
kita bersuara di dalam suatu percakapanbiasanya isinya pertam-tama mengenai
diri kita.
B.
Bising
Ketika
A berbicara dengan B terjadi hal-hal lain yang sangat terlepas dari hal yang di
bicarakan.ada percakapan yang terjadi dengan bising(noise),sedangkan yang
lainnya relative tanpa bising di dalam konteks ini “bising”berarti hal-hal yang
mengangu pengiriman.
kita
dapat menjumpai suara seperti ganguan udara pada kawat telepon sehingga membuat
B sulit untuk mendengar apa yang di katakan oleh A.sehingga B tidak dapat
memahami apa yang dikatak A kepada B.
C.
Jaringan Komunikasi
Biasanya
kita berfikir bahwa percakapan A dan B adalah langsung.tetapi A dapat berbicara
dengan B hanya dengan memlalui C atau D.dan ini sangat bermanfaat bagi
kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satu sama lain.
D.
Arah Komunikasi
Arah
komunikasi bisa dalam satu arah atau dua arah.ini merupakan dimensi yang bebas
apa pun yang mungkin di katakana oleh A dan B,sejauh manapun gangguan suara
ikut terlibat.bagaimanapun jaringannya A mungkin berbicara dengan B dengan cara
A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan,yaitu komunikasi satu
arah.sedangan dalam dua arah A dapat berbicara dengan B lalu B dapat membalas
berbicara kembali.
Definisi
Pengaruh
Pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial
dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk
melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa
pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga
gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di
sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaruh
merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang
maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi
apa-apa yang ada di sekitarnya.
Kunci-kunci
perubahan perilaku
Secara definisi, masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang
saling berinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu
individu dengan individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan
peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah
adalah masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality)
baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang,
melainkan dari adannya daya intelektual dan perbuatan.
Oleh karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya
intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan
perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi
perubahan perilaku di dalam masyarakat.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah
sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan
diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadir. Perubahan
masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya
ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan
baik disadari maupun tidak.
Bagaimana
mempengaruhi orang lain
Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi
Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar
dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu:
- Logical argument (logos)
yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang
ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
2.
Psychological/ emotional argument
(pathos)
yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun
negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati
termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek emosi yang
positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat kita marah
termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi negatif.
3.
Argument based on credibility (ethos)
yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience
karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya.
Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari
seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen.
Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam
bidangnya.
Wewenang
Wewenang adalah hak
yang dimiliki oleh suatu posisi (orang yang berada dalam posisi tertentu) untuk
membuat keputusan yang akan mempengaru orang lain. Dalam organisasi, ada
beberapa hubungan kewenangan, yaitu:
a. Line
authority/relationship: is that relationship in which a superior exercise
direct supervision over subordinates.
Wewenang
lini terjadi apabila terdapat hubungan wewenang langsung antara atasan-bawahan,
yang berarti tiap manajer melaksanakan wewenang yang utuh kepada seluruh
bawahannya.
b. Staff
authority/relationship: consist of giving advice and counsel.
Biasanya
staff mempunyai hak untuk memberikan saran, usulan dan pendapat pada para
manajer lini, dimana manajer lini adalah orang-orang yang bertanggung jawab
atas keberhasilan atas kegagalan organisasi. Staf biasanya tediri dari para
ahli dalam berbagai bidang. Jadi fungsi lini dan staff dikarekteristikkan
berdasarkan individu atau departemen.
DELEGASI
WEWENANG
Yang dimaksud delegation of authority (delegasi wewenang)
adalah pengalihan kekuasaan dan hak untuk bertindak kepada orang lain. Tujuan
utama pendelegasian wewenang adalah memungkinkan terbentuknya organisasi. Tidak
ada seorangpun yang dapat melaksanakan tugas sendirian, apabila organisasi yang
dikehendaki selalu tumbuh dan berkembang. Tiada jalan lain kecuali dengan
membagi wewenang kepada bawahan sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Referensi :
Thoha, M. (2003). Kepemimpinan
dalam Suatu Manajemen:Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Winardi.(1990). Kepemimpinan dalam
Manajemen. Bandung: Rineka Cipta.
Munandar, A.
(2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press)
Abdul Mukhyi,
M dan Saputru, I. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakarta: Gunadarma
Leavitt. H. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta:
Erlangga
Sendjaja, S. (1994), Teori Komunikasi. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Setyobroto, S.
(2004). Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Sarwono, S.
(2005). Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Jakarta :
Balai Pustaka,
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
Dr.H.M, Athoillah , A,M.M. (2010). Dasar-dasar Manajemen.
Bandung : CV Pustaka Setia