Rabu, 05 Oktober 2016

Psikologi manajemen tugas kelompok 1




TUGAS KELOMPOK KE-1
PSIKOLOGI MANAJEMEN
(SOFT SKILL)
 
RABU, 05 SEPTEMBER 201617.00 WIB

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5 :
 AFNI WULANDARI                     (10514407)
HAZIZAH HAFIZAH                      (1C514974)
TRI BINTANG KURNIAWAN       (1A514832)
WULAN SUNDARI                         (1C514329)
3PA18
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017




Definisi Psikologi Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).
Lalu,apa pengertian psikologi manajemen?
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Atau psikologi manajemen juga dapat diartikan sebagai suatu studi tentang tingkah laku manusia  yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mrncapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
Kaitannya dengan psikologi:
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.
Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.

Organisasi

A.    Pengertian Organisasi
Kata organisasi berasal dari bahasa inggris organization,yang bentuk invinitifnya adalah to organize. Kata tersebut berasal dari kata yunani organon yang berarti sebagian atau susunan dalam binatang atau tumbuhan-tumbuhan yang dipergunakan untuk melakukan beberapa tugas khusus, seperti hati, ginjal, dan sebagainya. Adapun kata organon diatikan juga dengan alat, sedangkan kata to organize diberi arti menyusun atau mengatur bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain yang tiap-tiap bagian mempunyai satu tugas khusus dan atau berhubungan dengan keseluruhan.


Beberapa tokoh mendefinisikan organisasi sebagai berikut:
1.      Chester l. barnard (1938) dalam bukunya “The executive fuctions” mengemukakan bahwa:
I define organization as a system of cooperatives of two more peoples
(organisasi adalah system kerja sama antara dua orang atau lebih)
2.      James D. Mooney mengatakan bahwa “organization is the form of every human association for attainment of common purpose”
(organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama)
3.      Menurut Dimock, organisasi adalah “the systematic bringing together of independent part to form a unified whole through which authority, coordination, and control may be exercised to achive a given purpose”
(perpaduan secara sistematis antara bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

B.     Sifat-Sifat Organisasi
Dilihat dari sifat-sifatnya, organisasi dapat dibagi dua macam, yaitu organisasi formal, dan organisasi informal.
1.      Organisasi formal
2.      Organisasi Informal

C.     Bentuk-Bentuk Organisasi
Dilihat dari pola hubungan kerja, wewenang, dan tanggung jawab para anggota organisasi,organisasi dapat dibedakan menurut bentuknya, yaitu sebagai berikut.
1.      Organisasi garis (line organization)
Organisasi garis(line organization) ialah suatu bentuk organisasi yang memandang dan menerapkan sumber wewnang tunggal segala keputusan/kebijaksanaan dan tanggung jawab berada pada satu tangan,yaitu berada pada kepala eksekutif (chief executive)

Dengan demikian, ciri-ciri dari oraganisasi line atau garis adalah sebagai berikut:
a.       Organisasinya kecil.
b.      Jumlah anggotanya yang sedikit
c.       Pemilik merupakan pimpinan organisasi atau pemegang saham utama
d.      Asas kesatuan komando yang dominan
e.       Disiplin ketat
f.       System pengawasan yang ketat

Definisi komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communis yang artinya bersama. Komunikator berusaha untuk mencari kebersamaan dengan si penerima pesan. Menurut Ivancevich, et. al., (2007) yang dikutip oleh Sunyoto dan Burhanudin dalam bukunya yang berjudul Perilaku Organisasional (2011, h70) “Komunikasi dapat didefenisikan sebagai transisi informasi dan pemahaman melalui penggunaan simbol-simbol bersama dari satu orang atau kelompok pihak lain, simbol-simbol tersebut dapat verbal maupun non verbal”.
Menurut Djoko Purwanto dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Bisnis (2006, h35), “Komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik”.
Menurut Greenberg dan Baron (2003) dalam Sunyoto dan Burhanudin (2011. h70), “Komunikasi adalah proses di mana individu, kelompok/group atau organisasi mengirimkan berbagai bentuk informasi atau pesan kepada orang lain, kelompok atau organisasi”. Berdasarkan definisi ini maka baik individu, kelompok atau organisasi dapat bertindak sebagai pengirim/sender maupun sebagai penerima/receiver.
Maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lainnya untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, tingkah laku baik secara lisan (langsung) maupun tidak langsung (melalui media).




Dimensi komunikasi
Dimensi komunikasi berarti suatu ukuran yang berkaitan dengan komunikasi. Terdapat 4 dimensi komunikasi dalam komunikasi internal suatu kelompok manusia (organisasi), yaitu:
Downward communicationYaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
 a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
 b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

Upward communication yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
a)Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan.
b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan .
c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.





Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit:
1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka.
2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yangdisampaikan pegawai.
Horizontal communicationYaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
a) Memperbaiki koordinasi tugas
b) Upaya pemecahan masalah
c) Saling berbagi informasi
d) Upaya pemecahan konflik
e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
Interline communicationYaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.


Hal-hal yang berhubungan dengan dimensi komunikasi yaitu seperti:
A.  Dalam isi
Misalnya A berbicara kepada B tentang sesuatu,proses itu mempunyai suatu isi mereka mungkin membicarakan tentang permainan baseball atau masalah bisnis.apabila kita bersuara di dalam suatu percakapanbiasanya isinya pertam-tama mengenai diri kita.

B.  Bising
Ketika A berbicara dengan B terjadi hal-hal lain yang sangat terlepas dari hal yang di bicarakan.ada percakapan yang terjadi dengan bising(noise),sedangkan yang lainnya relative tanpa bising di dalam konteks ini “bising”berarti hal-hal yang mengangu pengiriman.

kita dapat menjumpai suara seperti ganguan udara pada kawat telepon sehingga membuat B sulit  untuk mendengar apa yang di katakan oleh A.sehingga B tidak dapat memahami apa yang dikatak A kepada B.
C.  Jaringan Komunikasi
Biasanya kita berfikir bahwa percakapan A dan B adalah langsung.tetapi A dapat berbicara dengan B hanya dengan memlalui C atau D.dan ini sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satu sama lain.
D.  Arah Komunikasi
Arah komunikasi bisa dalam satu arah atau dua arah.ini merupakan dimensi yang bebas apa pun yang mungkin di katakana oleh A dan B,sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat.bagaimanapun jaringannya A mungkin berbicara dengan B dengan cara A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan,yaitu komunikasi satu arah.sedangan dalam dua arah A dapat berbicara dengan B lalu B dapat membalas berbicara kembali.



Definisi Pengaruh
Pengaruh (influence) adalah suatu transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh

merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.

Kunci-kunci perubahan perilaku
Secara definisi, masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adannya daya intelektual dan perbuatan.
Oleh karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di dalam masyarakat.


Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadir. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
Bagaimana mempengaruhi orang lain
Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu:
  1. Logical argument (logos)
yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
2.      Psychological/ emotional argument (pathos)
yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek emosi yang positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat kita marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi negatif.
3.      Argument based on credibility (ethos)
yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.

Wewenang
Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh suatu posisi (orang yang berada dalam posisi tertentu) untuk membuat keputusan yang akan mempengaru orang lain. Dalam organisasi, ada beberapa hubungan kewenangan, yaitu:
a.       Line authority/relationship: is that relationship in which a superior exercise direct supervision over subordinates.
Wewenang lini terjadi apabila terdapat hubungan wewenang langsung antara atasan-bawahan, yang berarti tiap manajer melaksanakan wewenang yang utuh kepada seluruh bawahannya.
b.      Staff authority/relationship: consist of giving advice and counsel.
Biasanya staff mempunyai hak untuk memberikan saran, usulan dan pendapat pada para manajer lini, dimana manajer lini adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas keberhasilan atas kegagalan organisasi. Staf biasanya tediri dari para ahli dalam berbagai bidang. Jadi fungsi lini dan staff dikarekteristikkan berdasarkan individu atau departemen.

DELEGASI WEWENANG
            Yang dimaksud delegation of authority (delegasi wewenang) adalah pengalihan kekuasaan dan hak untuk bertindak kepada orang lain. Tujuan utama pendelegasian wewenang adalah memungkinkan terbentuknya organisasi. Tidak ada seorangpun yang dapat melaksanakan tugas sendirian, apabila organisasi yang dikehendaki selalu tumbuh dan berkembang. Tiada jalan lain kecuali dengan membagi wewenang kepada bawahan sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.







Referensi :
Thoha, M. (2003). Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen:Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winardi.(1990). Kepemimpinan dalam Manajemen. Bandung: Rineka Cipta.
Munandar, A. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)

Abdul Mukhyi, M dan Saputru, I. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakarta: Gunadarma
Leavitt. H. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga
Sendjaja, S. (1994), Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Setyobroto, S. (2004). Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Sarwono, S. (2005). Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Jakarta : Balai Pustaka,
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Dr.H.M, Athoillah , A,M.M. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Bandung : CV Pustaka Setia





Tidak ada komentar:

Posting Komentar