22 November 2016
Pukul 16: 07
Nama: Tri Bintang Kurniawan
Npm: 1A514832
Kelas: 3 PA 18
Pengertian Job Enrichment
Job Enrichment merupakan upaya untuk memotivasi karyawan dengan
memberi mereka kesempatan untuk menggunakan berbagai kemampuan mereka. Ini
adalah ide yangdikembangkan oleh psikolog Amerika. Job enrichment adalah
memberikan tugas dan tanggung jawab lebih besar pada karyawan dan menambah
pekerjaan dalam hal kualitas, atau kompleksitasnya. Misalnya, seorang teknisi
yang biasanya menangani mesin, kemudian ditugajskan untuk menangani mesin baru
yang lebih kompleks.
Langkah-Langkah dalam Redesign Pekerjaan Untuk Job
Enrichment
1.Menggabungkan beberapa pekerjaan menjadi satu.
§ Menjadi lebih besar
§ Lebih bervariasi
§ Kecakapan lebih luas
2.Memberikan modul kerja untuk setiap pekerja.
3.Memberikan kesempatan pada setiap pekerja untuk
dapat bertanggung jawab.
§ Kesempatan mengatur prosedur kerja
sendiri
4.Memberikan kesempatan pekerja menghubungi kliennya
sendiri secara langsung.
§ Orang-orang yang berhubungan dengan
pelaksanaan kerjanya.
5.Menciptakan sarana-sarana umpan balik.
§ Pekerja dapat memonitor koreksi diri
Pertimbangan-Pertimbangan Dalam Job EnrichmentJika
pekerjaan terspesialisir dan sederhana dirancang kembali untuk memotivasi
secara intrinsik pada pekerja, maka kualitas pelaksanaan kerja pekerja akan
meningkat.
1. Absensi-absensi
dan perpindahan kerja akan berkurang.
2. Dimensi inti
yang berkaitan dengan motivasi intrinsik & lapangan kerja ( Hackman dan
Oldham ), yaitu:
Banyaknya ketrampilan yang diperlukan untuk
melakukanpekerjaan.Makin banyak ragam ketrampilan yang digunakan, makin
kurang membosankan pekerjaan. Misalnya, seorang salesman diminta untuk
memikirkan dan menggunakan cara menjual yang berbeda, display (etalase) yang
berbeda, cara yang lebih baik untuk melakukan pencatatan penjualan.
§ Jati diri tugas (task identity)
Tingkat sejauh mana penyelesaian pekerjaan secara
keseluruhan dapat dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil
kinerja seseorang.Tugasyang dirasakan sebagai bagian dari pekerjaan yang
lebih besar dan yang dirasakan tidak merupakan satu kelengkapan tersendiri
menimbulkan rasa tidak puas.Misalnya, seorang salesman diminta untuk membuat
catatan tentang penjualan dan konsumen, kemudian mempunyai dan mengatur display
sendiri.
§ Tugas yang penting (task significance)
Tingkat sejauh mana pekerjaan mempunyai dampak yang
berarti bagi kehidupan orang lain, baik orang tersebut merupakan rekan sekerja
dalam suatu perusahaan yang sama maupun orang lain di lingkungan sekitar. Jika
tugas dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja, maka ia cenderung
mempunyai kepuasan kerja. Misalnya, sebuah perusahaan alat-alat rumah tangga
ingin mengeluarkan produk panci baru. Para karyawan diberikan tugas untuk
mencari kriteria seperti apa panci yang sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu masa
kini. (tugas tersebut memberikan kepuasan tersendiri bagi karyawan karena hasil
kerjanya nanti secara langsung akan memberi manfaat kepada pelanggan)
§ Otonom
Tingkat kebebasan pemegang kerja, yang mempunyai
pengertian ketidaktergantungan dan keleluasaan yang diperlukan untuk
menjadwalkan pekerjaan dan memutuskan prosedur apa yang akan digunakan untuk
menyelesaikannya. Pekerjaan yang memberi kebebasan, ketidaktergantungan dan
peluang mengambil keputusan akan lebih cepat menimbulkan kepuasan kerja.
Misalnya, seorang manager mempercayai salah satu karyawan untuk memperebutkan
tender dari klien. Karyawan tersebut menggunakan ide dan caranya sendiri untuk
menarik perhatian klien .Karyawan diberi kebebasan untuk mengatur sendiri waktu
kerja dan waktu istirahat.
§ Umpan balik (feed back)
Memberikan informasi kepada para pekerja tentang
hasil pekerjaan sehingga para pekerja dapat segera memperbaiki kualitas dan
kinerja pekerjaan.Misalnya, dalam menjual produk salesman didorong untuk
mencari sendiri informasi, baik dari atasan maupun dari bagian‑bagian lain,
mengenai segala hal yang berkaitan dengan jabatannya serta meminta pendapat
konsumen tentang barang‑barang yang dijual, pelayanan, dll.
Jadi kondisi psikologis kritis karyawan yang muncul
karena adanya dimensi utama dalam tugas akan mempengaruhi hasil kerja karyawan
yang telah termotivasi secara internal. Berhasil atau tidaknya hasil kerja
dalam job enrichment tergantung oleh kekuatan kayawan untuk
berkembang dan berpikir positif.
Dari penjelasan diatas mengenai Job Enrichment dapat
disimpulkan bahwaJob Enrichment merupakan kepuasan kerja mempunyai peranan
penting terhadap prestasi kerja karyawan. Langkah-langkah dalam redesignpekerjaan
untuk Job Enrichment ada lima, yaitu menggabungkan beberapa pekerjaan
menjadi satu, memberikan modul kerja untuk setiap pekerja, memberikan
kesempatan pada setiap pekerja untuk dapat bertanggung jawab, memberikan
kesempatan pekerja menghubungi kliennya sendiri secara langsung, serta
menciptakan sarana-sarana umpan bali
Pertimbangan Melakukan Job Enrichment
Ada lima dimensi inti dari sebuah pekerjaan
yang mempengaruhi jobenrichment biasanya memberikan kontribusi kepada
orang-orang yang menikmati pekerjaan menurut Greenberg dan Baron:
Skill Variety – Meningkatkan jumlah individu
keterampilan yang digunakan ketika melakukan pekerjaan.
Task Identity – Mengaktifkan orang untuk
melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Task Significance – Memberikan pekerjaan yang
memiliki dampak langsung terhadap organisasi atau para stakeholder.
Autonomy – Meningkatkan tingkat pengambilan
keputusan, dan kebebasan untuk memilih bagaimana dan ketika pekerjaan selesai.
Feedback – Meningkatkan jumlah pengakuan untuk
melakukan pekerjaan dengan baik, dan mengkomunikasikan hasil karya orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar